23.10.09

PENDIDIKAN RADIKAL ORANG DEWASA

PENDIDIKAN RADIKAL ORANG DEWASA

Paulo Freire, seorang pendidik Brasil menguraikan dalam Pedagogy oF the Opressed (1970) sebuah pandangan yang radikal mengenai theori penyadaran atau menyadarkan secara politis dan tindakan. Filsafat pendidikan orang dewasa Freire adalah salah satu contoh dari pendidikan filsapat pendidikan orang dewasa yang radikal. Politik yang radikal dalam menggunakan pendidikan sebagai alat politis yang membawa pada perubahan sosial, politik, dan ekonomi dalam masyarakat.

Akar historis pendidikan radikal orang dewasa

Pendidikan radikal diluar pemikiran pokok filsafat pendidikan. Pemikiran pendidikan radikal sedikitnya memuat tiga sumber. Tradisi anarkis berkembang pada abad ke 18 dan berlanjut hingga abad ke 19 dan 20 yang secara konsisten menentang persekolahan umum sebagai sesuatu yang destruktif pada otonomi individu. Tradisi marxist telah mengkritik sekolah sebagai bentuk alienation (keterasingan) dalam dunia industri modern. Tradisi Marsist muncul sebagai penanggulangan keterasingan yang merupakan langkah pertama dalam perubahan yang radikal. Fraire berada dalam tradisi tersebut dengan theory of conscientization (teori penyadaran). Ketiga tradisi dipresentasikan oleh pengikut Freud dan tersmasuk seperti Wilhelm Reich dan A. S. Neill. Tradisi tersebut menekankan pada perubahan sifat kepribadian, struktur keluarga, dan praktek pengasuhan anak sebagai tahap pertama dalam pendidikan radikal.

Tradisi Anarkist

Tradisi anarkis dalam pendidikan telah diuji oleh Spring (1973, 1975). Sebagai filsapat sosial dan politik para anarkisme yang telah memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang fundamental mengenai peran dan otoritas alamiah dalam masyarakat, dan semenjak abad ke 18 hal tersebut telah mempertanyakan berbagai eksistensi sistem persekolahan yang dilaksanakan oleh negara dan kemungkinan bentuk non-authoritarian dalam pendidikan.

Para penganut aliran anarkisme menentang sistem pendidikan nasional kerena keyakinannya bahwa pendidikan nasional dalam sebuah negara dipakai untuk kepentingan politik dan melanggengkan kekuasaan. Perhatian utama dari tradisi tersebut menyajikan berbagai kemungkinan otonomi personal (pribadi). Francisco Ferre, seorang penganut anarkis Spanyol, mengkritik sistem pendidikan dalam pengkodisian siswa untuk ketaatan dan kepatuhan (1913). Sistem pendidikan menerutnya, terikat oleh dogma-dogma politis dan nerusaha membentuk individu untuk menjadi orang negera yang berguna dengan menghilangkan otonomi pribadi dan membatasi kekuatan individu. Inti atau hati pendidikan menurut para aliran anarkist adalah membangun individu untuk dapat memilihi, bebas dari dogma-dogma dan prasangka, dan individu dapat menentukan tujuan-tujuan dan keinginan-keinginan dirinya sendiri. Leo Tolstoi, seorang Kristian Rusia penganut aliran anarkis membedakan antara kebudayaan dan pendidikan. Kebudayaan dipresentasikan penyebaran pengetahuan dan nilai-nilai tanpa disadari dan disengaja yang membentuk individu; pendidikan membentuk karakter dan menerapkan berbagai bentuk paksaan yang dapat diterima dengan disadari dan disengaja.

Tradisi Sosialis Marxist

Tradisi sosialis marxis dalam pendidikan berusaha menghasilkan kebebasan dan otonomi seseorang melalui perubahan yang revolusioner dari politik ekonomi kapitalis pada bentuk pemerintahan dan ekonomi sosialis. Marx sendiri tidak memberikan pendidikan sebagai suatu peran yg penting dalam membuat revolusi sosialis, pemikiran ini lebih dekat dengan kepentingankepentingan kelas dominan. Pada tahun 1932, ditengah sebuah tekanan, Counts menentang terhadap apa yang telah dicapai para pendidik Amerika terhadap kekuatan politik dan membawa negara pada sosialisme. Seorang pendidik Amerika yang konsisten memelihara posisi sosialis marxis dalam filsafat pendidikan dalah Theodore Brameld, Prof.Emeritus di Universitas Bolton. Dalam hidupnya Brameld telah menyisakan keyakinannya bahwa pendidikan dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan masyarakat sosialis, meskipun dia menolak metode indokrinasi yang diungkapkan oleh Counts. Michael Katz (1968) menunjukan bgaimana mereformasi berbagai macam gerakan pendidikan dalam sejarah negara tersebut yang telah mengalami kegagalan untuk mewujudkan perubahan radikal yang dibutuhkan. Reformasi pendidikan menurut analisisnya adalah upaya untuk menghindari perubahan yang radikal dengan perubahan moderat yang mengesankan dalam struktur dan metode pengajaran.

penganut freudian

Salah satu masalah yang mendasar dalam pendekatan sosialis marxis terhadap perubahan pendidikan adalah asumsinya bahwa sekali orang menyadarinya pada pandangannya sebagai struktur sosial yang jahat, dia akan dapat mewujudkan perubahan yang diperlukan. Hal ini menunjukan bahwa setiap orang dicegah dari tindakannya dari kepentingan dirinya sendiri karena struktur otoritarisme yang diungkapkan dari tahap-tahap awal perkembangan anak. Pemecahannya Aliran Freudian mengusulkan pada wilayah kebebasan sexual, perubahan pada organisasi keluarga, dan metode pengasuhan dan pendidikan anak yang liberal. Aliran freudian, terutama direpresentasikan oleh Wilhelm Reich, pemikirin kritis dair Freud mengenai filsafat sosial konservatifnya. Reich merasa bahwa hasil psykoanalisis Freudian telah mengakomodasikan orang untuk menerima struktur sosial yang diberikan sebagaimana halnya sesuatu yang oppresif. Perubahan-perubahan diciptakan pada kesadaran individu dan tidak pada struktur dan nilai-nilai sosial. Struktur karakter hendak harus dirubah dengan bentuk-bentuk pengasuhan anak dan bentuk-bentuk pendidikan yang berbeda. Neil melihat sumber permasalahan dunia dalam refresi drive anak. Dia tidak memperbolehkan pendidikan moral dan religi di sekolah. Siswa didorong untuk memiliki kehidupan sexualnya sendiri.

Uraian pembahasan ringkas tradisi radikan ini dalam pendidikan tidak adil pada kekayaan dan perbedaan gagasan yang radikal. Bagaimanapun juga, hal tersebut saat ini membutuhkan latarbelakang intelektual untuk memahamu pemikiran pendidikan radikal saat ini. Pemikiran radikal kuat dalam kritisme dan visi-visi. Yg membuat pemikiran radikal kritis dan merepresentasikan visinya tradisi radikal mempersoalkan nilai, struktur, dan praktek-praktek dasar dalam masyarakat. Setiap area kehidupan sosial yang disentuh oleh para teorisi radikal : system-sistem keluarga, sekolah, pekerjaan, religi, ekonomi dan politik.

Teori Penyadaran Radikal Paulo Freire

Prinsip-Prinsip Dasar Filsafat Freire

Teori pedagogy Freire tidak dapat dipisahkan dari prinsip-prinsip filsafatnya. Freire mengklain bahwa.
pedagogy tidak dapat dilakukan tanpa visi manusia dan dunianya. Hal ini merumuskan konsepsi para ilmuwan humanis yang diungkapkan dalam praxis dialogis antara guru dan warga belajar secara bersama-sama, dalam menganalisi realitas dehumanisasi, mengungkapkan untuk mengakhiri transformasi ini dengan atas nama liberalisasi manusia. (1970, p. 4)
Berbagai elemen yg penting dalam pandangan dan filsafat pendidikan Freire adalah berkenaan dengan istilah : visi manusia dan dunia, praxis dialog, hubungan guru-warga belajar, analisis, liberalisasi manusia, dan konsep marxis serta pendangan dunia dan penyadaran.

1 komentar:

  1. Kang Osa... punten untuk UTS Inovasi bahan na naon wae nya?? Anu abdi ical... dan pelaksanaan UTS tgl berapa ? Diantos inf na. Nuhun...

    BalasHapus